pengenalan teknologi wiMax

0

Apa itu Wimax

--WIMAX
 
 
 

Apakah WiMAX Itu?
WiMAX yang merupakan kependekan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access adalah semacam standar industri yang bertugas menginterkoneksikan berbagai standar teknis yang bersifat global menjadi satu kesatuan. Yang membedakan WiMAX dengan Wi-Fi adalah standar teknis yang bergabung di dalamnya. Jika WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI HiperLAN yang merupakan standar teknis yang cocok untuk keperluan WLAN, WiMAX merupakan penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan standar ETSI HiperMAN.

Standar keluaran IEEE banyak digunakan secara luas di daerah asalnya, yaitu Amerika, sedangkan standar keluaran ETSI merupakan standar yang meluas penggunaannya di daerah Eropa dan sekitarnya. Untuk membuat teknologi ini dapat digunakan secara global, maka dari itu diciptakanlah WiMAX.
Kedua standar yang disatukan ini merupakan standar teknis yang memiliki spesifikasi yang sangat cocok untuk menyediakan koneksi berjenis broadband lewat media wireless atau BWA. Jadi di masa mendatang, segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi BWA mungkin saja akan diberi semacam sertifikat WiMAX seperti halnya Wi-Fi untuk perangkat wireless LAN.

Bagaimana Standar Industri WiMAX Terbentuk?
Standar industri WiMAX dibentuk oleh gabungan industri-industri perangkat wireless dan chip-chip komputer dari seluruh dunia. Para perusahaan besar ini tergabung dalam sebuah forum kerja yang merumuskan standar interkoneksi antarteknologi BWA yang mereka miliki pada produk-produknya. Forum ini didirikan pada bulan April 2002 dengan beranggotakan, di antaranya adalah Alvarion, Intel, Nextel, AT&T Wireless, Fujitsu, China Motion Telecom, Nokia, Aperto Networks, OFDM Forum, Airspan, dan banyak lagi. Selanjutnya terbentuklah WiMAX dari hasil kerja mereka.

Apa yang Didapat dari Adanya WiMAX?
Banyak keuntungan yang didapatkan dari terciptanya standardisasi industri ini. Keuntungan tidak hanya dirasakan para pembuat perangkat, tetapi para produsen mikroelektonik, para operator telekomunikasi, dan sampai ke pengguna pun akan merasakannya. Para produsen mikroelektronik mendapatkan sebuah lahan baru untuk digarap dengan membuat chip-chip yang lebih general yang dapat dipakai oleh banyak produsen perangkat wireless untuk membuat perangkat BWA-nya. Para produsen perangkat wireless tidak perlu men-develop solusi end-to-end bagi penggunanya karena sudah tersedia standar yang jelas, hanya tinggal menggunakan perangkat yang mereka buat untuk kepentingan umum saja.

Para operator telekomunikasi dapat menghemat investasi perangkat, karena kemampuan WiMAX yang dapat melayani pelanggannya dengan area yang lebih luas dan tingkat kompatibilitas yang lebih tinggi. Selain itu, pasarnya juga lebih meluas karena WiMAX dapat mengisi “celah broadband” yang selama ini tidak dapat terjangkau oleh teknologi Cable dan DSL.

Dan bagi para pengguna akhir, mereka mendapatkan banyak pilihan dalam ber-Internet. WiMAX merupakan salah satu teknologi yang dapat memudahkan mereka mendapatkan koneksi Internet yang berkualitas. Kemampuan yang ditawarkan oleh teknologi WiMAX juga akan memudahkan para pengguna ini melakukan aktivitas. Selain itu, media wireless selama ini sudah terkenal sebagai media yang paling ekonomis dalam mendapatkan koneksi Internet, tentu hal ini merupakan hal yang paling menyenangkan para penggunanya.

Apa Saja yang Dapat Dilakukan oleh Teknologi WiMAX?
Seperti telah dijelaskan di atas, berbagai keuntungan baru bisa didapatkan dari teknologi WiMAX ini. Secara teknis, teknologi WiMAX memang memiliki banyak sekali fitur yang selama ini belum ada pada teknologi Wi-Fi dengan standarnya IEEE 802.11. Dengan menggunakan standar IEEE 802.16 digabungkan dengan ETSI HiperMAN, WiMAX dapat melayani pasar yang lebih luas.

Dari segi area coverage-nya saja yang sejauh 50 km maksimal, WiMAX sudah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi keberadaan wireless MAN. Ditambah lagi kemampuannya menghantarkan data dengan transfer rate yang tinggi dalam jarak jauh tersebut tentu akan menutup semua celah broadband yang ada saat ini. Dari segi kondisi saat proses komunikasinya, teknologi WiMAX dapat melayani para subscriber, baik yang berada dalam posisi Line Of Sight (posisi di mana perangkat-perangkat yang ingin berkomunikasi masih berada dalam jarak pandang yang lurus dan bebas dari penghalang apapun di depannya) dengan BTS maupun yang tidak memungkinkan untuk itu (Non-Line Of Sight). Berbagai macam teknik tinggi untuk memungkinkan kemampuan tersebut, ditambahkan ke dalam standar ini. Jadi di manapun para penggunanya berada, selama masih masuk dalam area coverage sebuah BTS, mereka mungkin masih dapat menikmati koneksi yang dihantarkan oleh BTS tersebut.

Selain itu, WiMAX memang dirancang untuk dapat melayani baik para pengguna yang memakai antena tetap (fixed wireless) maupun untuk yang sering berpindah-pindah tempat. WiMAX tidak hanya dapat melayani para pengguna dengan antena tetap seperti misalnya di gedung-gedung perkantoran, rumah tinggal, toko-toko, dan sebagainya. Bagi para pengguna antena indoor, notebook, PDA, PC yang sering berpindah tempat, dan banyak lagi perangkat mobile lainnya yang memang telah kompatibel dengan standar-standar yang dimiliki WiMAX, mereka juga bisa merasakan nikmatnya ber-Internet broadband lewat media ini.

Tidak hanya itu saja, perangkat-perangkat WiMAX juga diklaim memiliki fitur ukuran kanal yang bersifat fleksibel, sehingga sebuah BTS dapat melayani lebih banyak pengguna dengan range frekuensi spektrum yang berbeda-beda. Dengan ukuran kanal spektrum yang dapat bervariasi ini, sebuah perangkat BTS dapat lebih fleksibel melayani penguna. Range spektrum frekuensi dari teknologi ini tergolong lebar, dengan didukung oleh pengaturan ukuran kanal yang fleksibel, maka para pengguna tetap dapat terkoneksi dengan BTS selama mereka berada dalam range frekuensi operasi dari BTS.

Fasilitas Quality of Service (QoS) juga mampu diberikan oleh teknologi WiMAX ini. Sistem kerja MAC-nya (Media Access Control yang ada pada Data Link Layer) yang connection oriented, memungkinkan untuk penggunanya melakukan komunikasi berbentuk video dan suara. Selain itu, para service provider juga dapat membuat berbagai macam produk untuk mereka jual dari adanya fasilitas ini, seperti membedakan kualitas servis antara pengguna rumahan dengan pengguna tingkat perusahaan, membuat tingkat bandwidth yang bervariasi, fasilitas-fasilitas tambahan, dan banyak lagi.

Apakah Sebenarnya Standar 802.16 Itu?
Standar 802.16 yang juga merupakan keluaran organisasi IEEE, sama seperti 802.11, adalah standar yang dibuat khusus untuk mengatur komunikasi lewat media wireless. Namun yang membedakannya, standar ini memiliki tingkat kecepatan transfer data yang lebih tinggi dengan jarak yang lebih jauh, sehingga kualitas layanan dengan menggunakan sistem komunikasi ini dapat digolongkan ke dalam kelas broadband.
Maka itu, tidak heran jika standar ini juga sering disebut dengan julukan “Air interface for fixed broadband wireless Access System” atau interface udara untuk koneksi broadband. Standar wireless ini (atau standar keluaran IEEE lainnya) pada umumnya lebih banyak diterapkan di daerah Amerika.
Sebenarnya standardisasi 802.16 ini lebih banyak berkutat seputar pernak-pernik teknis dari layer Physical dan layer Datalink (MAC) dari sistem komunikasi BWA ini. Versi awal dari standar 802.16 dikeluarkan oleh IEEE pada tahun 2002. Pada versi awal ini perangkat 802.16 beroperasi dalam lebar frekuensi 10 sampai 66 GHz dengan kondisi jalur komunikasi antarperangkatnya yang diharuskan berada dalam keadaan Line Of Sight (LOS). Bandwidth yang dapat diberikan oleh teknologi ini untuk para penggunanya kurang lebih sebesar 32 sampai 134 Mbps dalam area coverage maksimal 5 km. Kapasitasnya pun diklaim mampu menampung hingga ratusan pengguna per satu BTS. Dengan kemampuan seperti itu, teknologi perangkat yang menggunakan standar 802.16 memang cocok digunakan sebagai penyedia koneksi broadband melalui media wireless.
Apakah Ada Varian-varian 802.16 Seperti pada 802.11?
Beberapa varian juga ada pada standar 802.16 ini. Varian-varian ini dibuat dengan tujuan mendongkrak kemampuan dan performa dari teknologi BWA menjadi lebih hebat dan dapat meluas penggunaannya. Untuk mendongkrak performa, jangkauan, dan juga daya jualnya, standar 802.16 ini direvisi dan diperbaiki dengan disertai beberapa perubahan, maka jadilah standar 802.16a. Standar teknis 802.16a inilah yang akan banyak digunakan oleh perangkat-perangkat dengan sertifikasi WiMAX.
Selain 802.16a varian-varian lainnya adalah 802.16b yang banyak menekankan segala keperluan dan permasalahan dengan Quality of Service, 802.16c yang banyak berbicara seputar interoperability dengan protokol-protokol lain, 802.16d yang merupakan versi revisi dari 802.16c karena hanya menambahkan apa yang kurang pada standar tersebut sekaligus merupakan standar yang akan digunakan untuk membuat access point, dan yang terbaru adalah 802.16e yang akan banyak berkutat dengan masalah mobilitas pada saat penggunaan teknologi ini.

Apakah Standar 802.16a?
Karena standar ini merupakan standar yang banyak digunakan di dalam standar industri WiMAX, maka standar ini akan dibahas lebih lanjut. Perubahan yang cukup signifikan pada standar 802.16 untuk membentuk varian yang satu ini adalah lebar frekuensi operasinya. Jika 802.16 beroperasi pada range 10 sampai 66 GHz, 802.16a menggunakan frekuensi yang lebih rendah, yaitu 2 sampai 11 GHz yang tampaknya lebih umum digunakan saat ini.
Dari perbedaan yang signifikan ini, didapatkan juga hasil yang signifikan terutama pada kemampuannya mendukung komunikasi dalam kondisi LOS dan Non-LOS. Standar 802.16a sudah mendukung kondisi Non-LOS dalam membangun sebuah koneksi, sedangkan 802.16 belum. Hal ini dikarenakan semakin rendah frekuensi operasi, semakin memungkinkan komunikasi terjadi dalam kondisi Non-LOS. Tetapi dengan semakin rendahnya frekuensi operasi, konsekuensi yang didapat adalah rendahnya pula kapasitas bandwidth dari koneksi yang dibentuknya.
Ukuran kanal-kanal frekuensi yang fleksibel dengan range yang lebar juga merupakan sebuah keunggulan dari 802.16a. Standar ini dapat memodifikasi frekuensi per kanalnya mulai dari 1,5 MHz hingga 20 MHz. Hal ini memungkinkan sebuah range frekuensi yang dimiliki oleh service provider digunakan sebaik dan seefisien mungkin. Selain itu, jumlah pengguna yang dapat dilayani juga lebih banyak lagi karena kefleksibelannya ini.
Selain perubahan frekuensi operasi, pada layer Physical dari standar 802.16a ditambahkan tiga spesifikasi baru untuk mendukung fitur Non-LOS nya ini, yaitu single carrier PHY baru, 256 FFT OFDM PHY, dan 2048 FFT OFDM PHY. Format sinyaling OFDM dipilih dalam standar ini dimaksudkan agar teknologi ini dapat bersaing dengan kompetitor utamanya, yaitu teknologi CDMA yang juga dapat bekerja dalam sistem Non-LOS sementara tetap mempertahankan efisiensi dari penggunaan spektrumnya yang tersedia.
Fitur-fitur lain yang ada pada standar 802.16a untuk menghantarkan jaringan komunikasi yang berkualitas dengan jangkauan yang luas adalah lebar kanal frekuensi yang fleksibel, burst profile yang dapat beradaptasi (fasilitas burst adalah ciri khas dari teknologi broadband), Forwarding Error Correction (FEC), Advanced Antenna System untuk mendongkrak range, kapasitas dan kekebalan terhadap interferensi, Dynamic Frequency Selection (DFS) yang juga berfungsi untuk mengurangi interferensi, Space-Time Coding (STC) yang akan mendongkrak performa dalam area-area batas pinggir dari sinyal yang dipancarkan oleh sebuah BTS, dan banyak lagi.
Selain layer Physical, standar ini juga menentukan seperangkat aturan dan teknologi baru pada layer MAC dari proses komunikasi yang akan menggunakannya. Standar ini dirancang untuk melayani pengguna dalam sistem point to multipoint. Untuk itu, perlu adanya mekanisme untuk mengatur pengaksesan media wireless ini.
Maka dari itu, standar 802.16a menggunakan sistem slot-slot yang ada dalam protokol Time Division Multiple Access. Pengalokasian slot-slot koneksi ini diatur oleh BTS untuk melayani pengguna-pengguna yang ingin terkoneksi dengannya. Pengaturan pintar ini juga dapat memungkinkan Anda melakukan pengaturan QoS. Selain itu, layer MAC dari standar ini didesain untuk dapat membawa dan mengakomodasi segala macam protokol di atasnya seperti ATM, Ethernet, atau IP.
2. Cakupan CDMA (maksimal) sama dengan GSM, tergantung dari berapa frekuensi yang digunakan. Makin kecil frekuensinya, makin luas cakupannya. Kalau seluler, CDMA atau GSM, menggunakan frekuensi 1900 MHz, cakupannya hanya sekitar 2 km, dengan 800 MHz bisa sampai 5-6 km. Namun, dengan 450 MHz, seperti yang digunakan PT Mobisel, bisa sampai 30 km, bahkan hingga 120 km dengan antena khusus.
3. GSM berkemampuan roaming. Pemilik GSM dapat menggunakan ponsel di luar domisili atau operatornya, CDMA belum mampu.
 
 
 

Teknologi Jaringan Internet Masa Depan

0
Tidak terasa, uji coba penerapan teknologi jaringan internet masa depan dengan IPv6 (internet protocol versi 6), sepanjang Rabu kemarin, sukses dilakukan. Sejumlah situs terkemuka yang berpartisipasi menjajal layanannya dengan versi yang mendukung IPv6 tidak mengalami gangguan berarti terbukti hampir tidak adanya keluhan dari konsumen.
Teknologi jaringan internet masa depan
World IPv6 Day atau Hari IPv6 Sedunia merupakan proyek uji coba yang disponsori Internet Society untuk mengantisipasi peralihan teknologi. Sejumlah pihak menilai proses peralihan ini sepenting Y2K saat penentuan waktu di komputer harus disesuaikan di tahun 2000. Tujuan uji coba ini adalah mencari kemungkinan adanya masalah saat situs-situs web harus melakukan migrasi ke sistem pengalamatan baru.

Lebih dari 400 situs milik perusahaan swasta, pemerintah, dan universitas berpartisipasi dalam uji coba ini. Di antaranya situs besar seperti Facebook, Google, Yahoo, dan Bing juga turut menguji versi webnya yang mendukung IPv6. Ajakan untuk berpatisipasi dalam uji coba ini sudah didengungkan sejak 5 bulan lalu.
“Hari IPv6 Sedunia mendorong banyak perusahaan besar melangkah bersama. Mereka menjadikannya sebagai tenggang waktu menerapkan IPv6. Kita berharap semakin banyak orang yang akan terus menggunakannya karena terbukti tidak ada masalah, kata Martin Levy, Direktur IPv6 di Hurricane Electric, AS, yang mengklaim menggunakan backbone berbasis IPv6 terbesar saat ini.
Sistem Internet Protocol (IP) Address adalah sistem pengalamatan jaringan yang merupakan bagian paling penting dari sebuah proses akses informasi dan komunikasi. Sejak 1983 hingga saat ini sistem pengalamatan yang umum dipergunakan adalah IPv4 dengan kapasitas alamat sebesar kurang lebih 4,2 miliar.
Internet Assigned Numbers Authority (IANA), sebuah lembaga resmi internasional pengelola alamat IP merilis data bahwa jumlah alamat tersisa dari IPv4 saat ini kurang lebih hanya tersisa 10 persen dari kapasitas awal atau sekitar 400 juta alamat saja. Jumlah ini tidak memadai untuk mengantisipasi perkembangan pengguna internet saat ini yang amat luar biasa ditambah lagi dengan adanya perkembangan teknologi telekomunikasi masa datang yang berbasis IP. IPv6 merupakan protokol internet baru yang dikembangkan untuk mengantisipasi protokol IPv4 yang sebentar lagi penuh. Demikian Info Kita yang berjudul Teknologi jaringan internet masa depan.

Protocol TCP/IP pada Jaringan Komputer

0
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.

TCP adalah nama protokol jaringan. Sedangkan protokol dapat diilustrasikan sebagai suatu seperangkat aturan perusahaan-perusahaan dan produk software yang harus melekat ke dalam suatu urutan yang membuat produk-produk mereka dapat kompatibel dengan yang lainnya. Aturan-aturan tersebut untuk memastikan komputer yang menjalankan TCP/IP versi Hewlett Packard dapat berhubungan dengan PC Compaq yang menjalankan TCP/IP ataupun dengan Mainframe. Jika ditinjau dari metode cara kerjanya, maka vendor software yang memproduksi tidak begitu pending bagi sistem TCP/IP. TCP/IP merupakan protokol terbuka, maksudnya adalah semua spesifikasi dari protokol disebarkan dan digunakan oleh siapa saja.
MODEL OSI TCP/IP
Application Application
Presentation
Session Transport
Transport Internet
Network Network Interface
Data Link
Physical Physical

TCP/IP hanya terdiri dari lima layer saja dari tujuh fungsi model OSI. Berikut ini adalah layer dari protokol TCP/IP:
  • Layer 5 ~ layer Application. Aplikasi-aplikasi seperti FTP, Telnet, SMTP dan NFS direlasikan ke layer ini.
  • Layer 4 ~ Layer Transport. Di dalam layer ini, TCP dan UDP menambahkan data transport ke paket dan melewatinya ke layer internet.
  • Layer 3 ~ Layer Internet. Pada saat memulai aksi pada lokal host Anda (host pemrakarsa) tersebut dilakukan atau merespon ke host lain (host penerima), layer ini mengambil paket dari layer transport dan menambahkan informasi IP sebelum mengirimkannya ke layer-layer Network Interface.
  • Layer 2 ~ Layer Network Interface. Device jaringan inilah sebagai host atau komputer lokal. Melalui media inilah data tesebut  dikirim ke layer Physical.
  • Layer 1 ~ Layer Physical. Layer 1 secara harafiah adalah Ethernet, protokol Poin-to-Point, atau Serial Line Interface Protocol (SLIP) itu sendiri. Dengan kata lain layer ini merupakan sistem kabelnya.
Setiap layer menambahkan data header dan trailer ke dalam masing-masing layer, kemudian pesan tersebut dipaketkan dari layer diatasnya. Pada host penerima, data dibuka paketnya satu layer pada saat itu juga, dan kemudian informasi dikirim ke level tertinggi berikutnya sampai ia mencapai host aplikasi.

Pengalamatan IP

Pengalamatan jaringan (network address) tidak seperti physical addresses yang melebur ke dalam hardware manapun. Pengalatan jaringan diberikan oleh Administrator jaringan dan secara logika dikonfigurasikan kedalam device jaringan.
Selain pengalamatan logik untuk subnet, TCP/IP memberikan alamat logik ke masing-masing host pada jaringan. Meskipun pengalamatan tersebut menyulitkan setup jaringan, pengalamatan IP secara logik mempunyai beberapa keuntungan, yaitu:
  • Pengalamatan IP secara logik bebas menentukan peng-implementasian physical layer. Pemrosesan layer teratas dapat menggunakan pengalamatan logika tanpa memperhatikan mereka sendiri dengan format alamat dari physical layer di bawahnya.
  • Device dapat mempertahankan alamat IP yang sama, sekalipun physical layernya diganti. Mengubah jaringan dari Token Ring ke Ethernet tidak akan mempengaruhi pengalamatan IP.

Format Pengalamatan IP

Pengalamatan IP berupa nomor 32 bit yang terdiri dari alama Subnet dan Host. Metode yang digunakan untuk pengkodean alamat pada pengalamatan IP agak membingungkan bagi pengguna baru dan merupakan batu sandungan utama bagi pengguna baru TCP/IP.
Berikut ini adalah contoh alamat IP:
11001000010001110001001000011000
Alamat di atas tidak mudah diingat dan benar-benar sulit untuk mengenali perbedaan antara dua alamat dengan cepat. Anggaplah bahwa dua alamat ditempatkan tidak berdekatan dalam halaman yang sama, seberapa cepat Anda dapat mengetahui perbedaan antara alamat sebelumnya dan yang satu ini:
11001000100001110001001000011000
perubahan kecil pada alamat di atas akan membuat perbedaan besar pada fungsi alamat tersebut. Untuk memudahkan bekerja dengan pengalamatan IP, pengalamatan 32 bit secara khusus dibagi ke dalam 4 octet (8 bit section):
11001000 01000111 00010010 00011000
Ternyata masih belum mudah, tetapi pada langkah berikutnya dianggap paling mudah. Masing-masing octet dapat diterjemahkan ke dalam bilangan decimal dengan range antar 0 sampai 255. Hal ini akan menuntun kita ke metode yang lebih konvensional seperti yang ditunjukkan pada alamat IP berikut ini:
202.155.16.2
Format tersebut biasa disebut dengan dotted-decimal notation.

Class Alamat IP

Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:
  • Field Net-Id, alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan
  • Field Host-Id, alamat device logical yang secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet
Secara bersama-sama, net-id dan host-id menyediakan masing-masing host pada internetwork dengan alamat IP khusus.
struktur_jaringan_komputer
Pada saat protokol TCP/IP dibangun secara original, jaringan komputer tersebut akan masuk ke salah satu dari ketiga kategori berikut ini:
  • Jumlah jaringan kecil tersebut mempunyai jumlah host yang besar
  • Sejumlah jaringan dengan jumlah host sedang
  • Jumlah jaringan besar akan mempunyai jumlah host yang kecil
Untuk alasan tersebut, pengalamatan IP diorganisasikan ke dalam class-class. Anda dapat meng-identifikasikan class dari suatu pengalamatan IP dengan pemeriksaan octet pertama sebagai berikut:
  • Jika octet pertama mempunyai nilai dari 0 hingga 127, octet tersebut adalah alamat class A.  Karena 0 dan 127 di dalam octet tersebut mempunyai kegunanaan khusus, 126 pengalamatan class A dapat digunakan, masing-masing dapat mendukung 16.777.214 host
  • Jika octet pertama mempunyai nilai dari 128 hingga 191, ini adalah alamat class B, masing-masing dapat mendukung sampai 65.543 host
  • Jika octet pertama mempunyai nilai dari 192 hingga 233, maka ini adalah alamat class C. Ada 2.097,92 alamat class C yang dapat digunakan, masing-masing mendukung sampai 254 host
Class A NNNNNNNN HHHHHHHH HHHHHHHH HHHHHHHH
Class B NNNNNNNN NNNNNNNN HHHHHHHH HHHHHHHH
Class C NNNNNNNN NNNNNNNN NNNNNNNN HHHHHHHH

go-down go-down go-down go-down

Octet I Octet II Octet III Octet IV
Keterangan:
  • N = Net-Id
  • H = Host-Id
Jika host suatu alamat class yang dapat didukung tergantung dari cara class mengalokasikan octet pada net-id dan host-id. Lihat tabel berikut untuk lebih jelasnya:
Class IP Khusus Octet I Net-Id Host-Id Total Host per-jaringan
A 1 – 126 Octet I Octet II – IV 16.777.214
B 128 – 191 Octet I – II Octet III – IV 65.543
C 192 – 233 Octet I – III Octet IV 254

Keterangan:
  • Sebagaimana yang Anda lihat, alamat class A hanya menggunakan octet pertama untuk net-id jaringan. Tiga octet yang tersisa disediakan untuk digunakan sebagai host-id
  • Pengalamatan class B menggunakan dua octet untuk didesain net-id. Octet ketiga dan keempat digunakan oleh host-id
  • Pengalamatan class C menggunakan tiga octet net-id jaringan. Hanya octet keempat saja yang digunakan untuk host-id
Contoh:
  • Ada 5 host dalam suatu jaringan, artinya menggunakan class C
  • Aturan class C adalah:
Net-Id Net-Id Net-Id Host-Id
  • Maka penulisannya menjadi:
    • Host 1 : 192.168.0.1
    • Host 1 : 192.168.0.2
    • Host 1 : 192.168.0.3
    • Host 1 : 192.168.0.4
    • Host 1 : 192.168.0.5
  • Dapat dilihat bahwa perbedaan diatas hanyalah pada host-id saja, sedangkan net-id adalah sama setiap komputer

Pengalamatan IP Khusus

Hal yang perlu Anda catat adalah jangan menambahkan angka pada subnet atau host yang didukung oleh suatu alamat class tertentu. Hal ini dikarenakan beberapa alamat disimpan untuk maksud tertentu. Jika Anda melakukan setup jaringan TCP/IP, Anda akan memberikan alamat IP dab harus tetap menjaga pembatasan berikut ini:
  • Alamat dengan nilai pertama 127 adalah alamat pembalik yang digunakan untuk men-diagnostik dan testing. Pesan yang dikirim ke 127 akan kembali kepada pengirimnya. Untuk itu 127 tidak dapat digunakan untuk net-id, walaupun secara teknis octet pertama 127 adalam alamat class A.
  • Angka 255 dalam octet adalah calon broadcast atau multicast. Pesan yang dikirim ke 255.255.255.255 akan dikirim ke setiap host-host yang ada pada jaringan lokal Anda. Sedangkan pesan yang dikirim ke 165.10.255.255 akan dikirim ke setiap host-host pada jaringan 165.10.
  • Octet pertama tidak memiliki nilai diatas 233. Alamat-alamat tersebut dipesan dengan maksud untuk multicast dan experimental.
  • Octet terakhir dari host-id tidak boleh 0 atau 255.

Subnet Mask

Subnet Mask adalah pola bit yang mendefinisikan porsi alamat IP yang mewakili alamat subnet. Karena organisasi octet dari setiap class alamat IP sudah didefinisikan semua, maka maksud pertama dari subnet mask tidak jelas, tetapi mempunyai alasan yang bagus mengenai keberadaanya.
Class IP Subnet Mask Default
A 255.0.0.0
B 255.255.0.0
C 255.255.255.0



Sumber :
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Transmission_Control_Protocol/Internet_Protocol
  • http://www.sejutablog.com/mengenal-protocol-tcpip-untuk-jaringan-komputer/

Pengenalan Jaringan Komputer

0
Kemajuan teknologi komputer sebagai pengolah data berkembang semakin cepat. Sejak terjadi penggabungan teknologi komputer dengan teknologi komunikasi, maka pengolahan data yang semula saling terpisah (stand alone) antar unit komputer sekarang dapat saling dihubungkan melalui suatu sistem jaringan komputer (komputer network). Bila komputer yang saling berhubungan berada dalam satu lokasi yang sama maka disebut Local Area Network (LAN). Namun jika banyak terdapat LAN yang terpisah dibeberapa tempat yang secara geografis cukup jauh dan saling berhubungan disebut juga jaringan namun cakupannya lebih luas, atau disebut dengan Wide Area Network (WAN).

Konsep Dasar Jaringan

Jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang saling dihubungkan dengan menggunakan suatu protokol komunikasi sehingga antara satu komputer dengan komputer yang lain dapat berbagi data atau berbagi sumber daya (sharing resources).
Sistem pemasangan jaringan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
  1. Jaringan Terpusat
    Adalah jaringan yang terdiri dari beberapa node (workstation) yang terhubung dengan sebuah komputer pusat atau disebut Server. Pada jaringan ini sistem kerja workstation tergantung dari komputer pusat. Dan komputer pusat tugasnya melayani permintaan akses dari workstation.
  2. Jaringan Peer-to-Peer
    Adalah jaringan yang terdiri dari beberapa komputer yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya tanpa komputer pusat (server base). Pada masing-masing komputer workstation terdapat media penyimpanan (hard disk) yang berfugsi sebagai server individu.

Pemanfaatan Jaringan Komputer

Pembentukan sebuah jaringan komputer sangan erat dengan manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya jaringan tersebut.
  1. Bagi pakai (sharing) peralatan (resources)
    Dengan adanya jaringan komputer, maka pemakain beberapa peralatan komputer seperti printer, hard disk, disket, scanner, CD-ROM dan lainnya dapat dilakukan bersama-sama saling bergantian tanpa harus memindahkan posisi peralatan yang terpasang tersebut.
  2. Bagi pakai software
    Hampir dalam setiap organisasi, kemampuan dalam melakukan bagi pakai berkas atau file data diperlukan setiap hari. Beberapa tipe software PC, khususnya program manajemen basis data atau database, didesain disamping agar bisa dipakai oleh satu pemakai, juga dimungkinkan untuk dipakai bersama-sama dengan pemakai lain dalam waktu yang bersamaan. Atau dengan kata lain, untuk mengakses dan meng-update file-file tadi. Paket yang lain, seperti program pengolah data (word processor) dan spreadsheet, kebanyakan didesaian hanya untuk satu pemakai yang dapat meng-update file.
  3. Komunikasi
    Kominikasi antar pemakai dalam suatu jaringan dapat dilakukan dengan menggunakan e-mail atau tele conference. Sehingga kebutuhan akan komunikasi antar pemakai dapat dipenuhi tanpa harus pindah dari tempat kerjanya. Selain itu pemakai e-mail dapat menekan pemakaian pulsa telepon.
  4. Pemrosesan terpusat (terdistribusi)
    Didalam suatu jaringan komputer, data dapat diolah secara terpusat atau secara terdistribusi. Pemrosesan secara terpusat dilakukan apabila sebuah data yang dibuat oleh tiap pemakai jaringan dikehendaki untuk disatukan dalam komputer pusat. Sebaliknya, pemrosesan terdistribusi dilakukan apabila suatu pekerjaan pengolahan data dari komputer pusat dapat dikerjakan oleh tiap pemakai berdasarkan spesialisasi bidang kerjanya.
  5. Keamanan data
    Keamanan data dapat diatur oleh supervisor (administrator) dengan pemberian hak akses, pembatasan waktu akses dan pemberian password untuk melindungi pemakaian komputer pusat.
  6. Akses internet bersama-sama
    Jika ada salah satu komputer berhubungan ke internet dan komputer tersebut memberikan izin untuk akses ke internet, maka para pengguna jaringan dapat melakukan aktivitas di internet hanya dengan menggunakan satu buah akun di ISP, satu buah modem. Hal ini sangat menghemat dana yang cukup besar.

Komponen Perangkat Keras

Tidak peduli apakah anda sudah memiliki sebuah network atau berniat menginstalasi network baru, anda perlu mengetahui komponen-komponen perangkat keras yang digunakan.

Server


Komputer yang menjalankan sistem operasi jaringan yang berfungsi sebagai server. Server menyediakan file, printer dan pelayanan lain untuk client. Ada dua buah jenis server, yaitu :
  • Server dedicated, server yang tidak memiliki fungsi lain. Ia tidak bisa digunakan sebagai workstation. Untuk melihat jenis dari server tersebut dapat diketahui melalui sistem operasi jaringan yang dijalankannya, misalnya Novell Netware.
  • Server Non-Dedicated, server yang juga bisa berfungsi sebagai workstation. Contohnya : Microsoft Windows NT Server, Mocrosoft Windows NT Workstation, Microsoft Windows 95/98, Unix, Linux, Mac OS/2.
Dari fungsinya, server dapat digunakan :
  • Menyimpan file-file yang digunakan bersama-sama pada hard disk-nya
  • Mengatur komunikasi (seperti pesan e-mail) antar workstation
  • Mengkoordinasikan pencetakan kepada printer yang dipakai bersama-sama
  • Server juga dapat menyimpan CD-ROM yang dapat dipakai oleh para pemakai network
  • Bisa menyimpan tape drive atau drive lain yang digunakan untuk menyimpan hard disk server atau hard disk pada workstation
  • Dengan perangkat lunak dan keras tambahan, server bisa mengarahkan e-mail dari dan ke internet. Server juga bisa mengirimkan fax ke luar jaringan ke mesin-mesin fax yang ada di luar. Kenyataannya server hampir dapat melakukan semua pekerjaan yang mencakup pengiriman data.

Workstation


Komputer yang terhubung ke server dan dapat mengakses data dari server. Workstation menjalankan beragam sistem operasi dan merupakan bagian dari network yang ada. Pada kenyataannya workstation digunakan oleh pemakai secara langsung.

Network Interface Card (NIC)


NIC atau adapter network adalah sebuah komputer hardware yang mutlak dibutuhkan jika kita menginginkan merakit jaringan komputer menggunakan media penghubung kabel. NIC berfungsi menghubungkan server ke sistem pengkabelan network. Berdasarkan tipe slot pada motherboard dibedakan menjadi dua jenis:
  • Tipe slot ISA (slot warna hitam/coklat, lebih panjang)
  • Tipe slot PCI (slot warna putih, lebih pendek)

Switch/Hub (Concentrator/Repeater)


Sistem pengkabelan yang paling populer untuk Network Ethernet menggunakan kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) atau kabel terpilin yang terbuka dengan konektor yang mirip dengan konektor telepon. Ini disebut dengan 10BaseT. Untuk setiap adapter network pada setiap server atau workstation, salah satu dari kabel-kabel ini berhubungan ke Hub/Switch atau pusat pengkabelan.

Bridge, Router Dan Gateway


Bridge berfungsi menghubungkan dua network dengan mentransfer data diantara network tersebut. Sebagai contoh, bridge bisa menghubungkan segmen kabel dari arsitektur Token Ring dengan arsitektur Ethernet, atau menghubungkan dua segmen Ethernet menjadi satu. Bridge mampu mengurangi lalu lintas dengan hanya mengirimkan data yang benar-benar diniatkan untuk komputer tujuan. Bridge pintar (intelligent bridge) bisa berbuat lebih baik lagi dengan menyaring atau hanya mengirimkan paket-paket tertentu ke tujuan.

Uninterrutible Power Supply (UPS)


Sudah jelas UPS tidak hanya digunakan oleh network. Anda bisa juga menggunakannya pada setiap alat yang membutuhkan aliran listrik alternatif. UPS adalah alat yang sangat penting bagi perusahaan yang menggunakan komputer untuk produktifitasnya dan tidak ingin kehilangan data atau waktu kerja pegawai. Pada setiap keadaan yang bisa dibayangkan, melalui UPS adalah investasi yang menguntungkan untuk setiap workstation, hub, dan server pada network.

Printer Dan Peripheral Lain


Printer adalah salah satu alasan utama kenapa ada network. Karena printer tidak selalu digunakan oleh setiap pemakai, akan lebih ekonomis jika memakai satu printer bersama-sama. Printer bisa dihubungkan langsung pada workstation atau ke server.
Anda juga bisa memasang scanner, CD-ROM eksternal dan peralatan lain yang berguan dan dapat digunakan secara bersama-sama pada network. Sama seperti yang lainnya, hal ini membutuhkan perangkat lunak dan perangkat keras yang tepat.